Fungsi
pengorganisasian sangatlah penting karena fungsi tersebut dapat
memberi kerangka kerja untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah
ditetapkan.Pengorganisasian merupakan
pengelompokan aktivitas tersebut yang penting untuk mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan. Pengorganisasian mencakup penugasan manajer untuk
mensupervisi kinerja aktivitas-aktivitas tersebut, sebagaimana mereka harus
memantapkan hubungan supervisor bawahan yang penting. Hubungan-hubungan ini
diperlukan untuk mencapai koordinasi struktural baik secara
vertikal dan lateral.
Teoritisi manaiemen juga membedakan
antara organisasi formal dan informal. Organisasi formal adalah struktur
hubungan otoritas yang direncanakan dan saluran komunikasi.
yang diarahkan kepada pelaksanaan tujuan sebagaimana ditunjukkan oleh bagan
organisasi resmi. Organisasi formal lembaga pendidikan, dangan demikian
dibatasi secara baik dan tegas (welldefined and rigid) dan harus memiliki
hirarkhi yang dinyatakan secara eksplisit. Sebaliknya suatu organisasi
informal nampak kurang tegas (ill-defined), fleksibel dan
spontan, dangan tujuan dan hubungan yang tidak spesifik.
Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14), sebagai berikut:
a.Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dangan hukum, aturan
dan prinsip yang dinyatakan secara ielas untuk mengganti metode
tradisional.
b.Seleksi, pelatihan, dan pengembangan
karyawan dilakukan secara ilmiah; dimana of workers; sementara
karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak terlatih.
c.Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk
meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip
ilmiah.
d.Pembagian dan tanggungjawab secara sama antara karyawan dan manajemen.
Departementalisasi
Departementalisasi
Pengelompokan aktivitas ke dalam
bagian-bagian memungkinkan untuk mengelola
organisasibesar secara efektif, termasuk lembaga pendidikan.
Setidaknya terdapat lima tipe departementalisasi yang dapat diaplikasi ke dalam
layanan pendidikan. Kelima tipe tersebut adalah:
(a) pembagian berdasarkan fungsi
(functional departementalization),
(b) pembagian berdasarkan tempat
(geographic departementalization),
(c) pembagian berdasarkan program
(program departementalization),
(d) pembagian berdasarkan layanan
(service departemen
talization), dan
(e) pembagian menurut klien (clientele
departementalizatlon).
kk bukan eng bisa y?
ReplyDeletekan cm blog ajja yg bisa.
klo mw kan error....